Booking.com

Interaksi sosial itu penting banget lho, guys. Cara kita bersosialisasi sama orang lain, baik secara langsung atau nggak langsung, bisa ngebantu bikin kita merasa enak aja sama bikin orang lain ngerasa kita keren. Generasi milenial, yaitu kita yang lahir antara tahun 1981 sampai 1996, punya gaya interaksi sosial yang unik banget. Gaya interaksi kita itu dipengaruhi sama teknologi sama perubahan-perubahan sosial yang terjadi di dunia.

Dalam posting blog kali ini, kita mau bahas dua fenomena yang sering banget terjadi dalam pergaulan milenial: “ghosting” sama “benching.”

“Ghosting” itu tindakan ngeakhiri hubungan atau komunikasi sama orang tanpa memberi penjelasan atau peringatan.

“Benching” yang asalnya dari bahasa Indonesia, itu tindakan nolak tawaran romantis atau seksual sama orang dengan cara yang keras atau agresif.

Kedua fenomena ini bisa terjadi dalam berbagai konteks, kayak hubungan pertemanan, keluarga, atau bahkan dalam pekerjaan. Ayo kita bahas lebih lanjut “ghosting” sama “benching” sama apa yang bikin mereka sering banget terjadi dalam pergaulan milenial.

Ghosting

Apakah kamu pernah “di-ghosting”? Jika kamu termasuk milenial, kemungkinan besar sudah. Namun bagi yang mungkin belum familiar dengan istilah ini, “ghosting” merujuk pada tindakan mengakhiri sebuah hubungan atau komunikasi tanpa penjelasan atau peringatan.

Fenomena ini bisa terjadi dalam berbagai konteks, mulai dari berkencan hingga pertemanan bahkan di tempat kerja. Dan di era digital, seringkali dilakukan dengan cara mengabaikan pesan teks atau postingan media sosial.

Tapi mengapa seseorang melakukan ghosting? Bisa jadi karena berbagai alasan, mulai dari rasa takut bertemu atau berhadapan dengan orang lain hingga kurangnya kedewasaan emosional. Alasan apapun yang mendasarinya, penting untuk diingat bahwa ghosting merupakan cara yang menyakitkan dan tidak sopan untuk mengakhiri suatu hubungan. Lebih baik untuk memiliki pembicaraan yang sulit dan berkomunikasi terbuka dan jujur, daripada menghilang tanpa jejak.

Benching

“Benching” adalah istilah yang berasal dari Indonesia dan merujuk pada tindakan menolak tawaran romantis atau seksual seseorang dengan cara yang keras atau agresif. Misalnya, seseorang yang melakukan “benching” mungkin akan mengejek seseorang secara publik atau bahkan mendorong mereka secara fisik.

Namun, “benching” bukanlah sesuatu yang bisa diambil dengan enteng. Ini bisa memiliki konsekuensi serius, baik bagi orang yang ditolak maupun bagi orang yang melakukan penolakan. Jadi, jika kamu merasa seperti seseorang sedang “bencing” kamu, jangan ragu untuk mencari bantuan atau mencari cara lain untuk mengelola emosi dan situasi tersebut.

Jadi apa sih itu “Ghosting” dan “benching”

“Ghosting” dan “benching” adalah fenomena yang sangat umum terjadi di kalangan milenial. Apa yang mendorong fenomena ini terutama terjadi pada kelompok usia ini?

Salah satu alasannya mungkin ketergantungan yang semakin tinggi pada teknologi. Di era digital ini, mudah untuk mengakhiri hubungan atau menghindari seseorang hanya dengan mengabaikan pesan atau menonaktifkan akun media sosial. Selain itu, norma-norma sosial yang berubah juga mungkin memainkan peran dalam fenomena ini.

Tetapi apa dampak “ghosting” dan “benching” bagi yang terlibat? Ini bisa menyebabkan perasaan terluka, bingung, atau bahkan kebencian. Jadi, sebagai milenial, penting untuk memperlakukan orang lain dengan hormat dan menghargai perasaan mereka, terlepas dari bagaimana kita merasa tentang hubungan tersebut.

1*3GK00bKpstWMYR1GK7mRPw

Jadi, di sini kita telah membahas “ghosting” dan “benching”, dua fenomena yang umum terjadi di kalangan milenial. Meskipun mungkin tergoda untuk mengakhiri hubungan atau menghindari seseorang dengan cara yang tidak sopan, penting untuk diingat bahwa tindakan seperti ini bisa sangat menyakitkan bagi yang terlibat.

Jadi, bagaimana kita bisa menangani “ghosting” dan “benching” dengan cara yang sehat dan penuh hormat?

Salah satu cara adalah dengan terbuka dan jujur tentang apa yang kita pikirkan dan merasa. Jangan takut untuk memiliki pembicaraan yang sulit, terlepas dari bagaimana takut atau tidak nyaman kita merasa. Dan jangan lupa untuk memperlakukan orang lain dengan hormat, terlepas dari apa yang terjadi di hubungan tersebut.

Booking.com